
Kalau kamu berpikir RTX 4090 sudah gila, bersiaplah. RTX 5090 datang bukan cuma untuk tampil keren di casing RGB kamu, tapi benar-benar bikin lawan-lawan sebelumnya terlihat seperti kartu ujian anak SD.
Bahwasannya, Chip grafis generasi Lovelace Next ini bukan cuma upgrade. ini adalah lompatan besar dalam dunia komputasi grafis.
Dikenal juga sebagai arsitektur Blackwell, chip ini memperkenalkan berbagai inovasi yang mengubah cara kita bermain game, berkreasi, dan memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) dalam kehidupan sehari-hari.
Nah, artikel ini kita akan menyelami benchmark RTX 5090, menganalisis performanya di dunia nyata dan membandingkannya dengan para pendahulunya.
Benchmark RTX 5090: Seberapa Jauh Peningkatan Performa Gaming?
Mari kita bahas yang paling penting dulu: angka-angka performa.
RTX 5090 memang menunjukkan peningkatan performa yang signifikan dibandingkan RTX 4090 dalam berbagai benchmark sintetis. Berdasarkan hasil pengujian, RTX 5090 mencatat peningkatan 32.7% dalam Time Spy Extreme dan 31% dalam Fire Strike Ultra dibandingkan pendahulunya.
Selain itu, kartu grafis ini juga unggul dalam benchmark Speed Way dengan skor 14,444 poin, meninggalkan RTX 4090 dengan selisih 4,278 poin.
Adapun contoh kasus:
Game |
Setting |
RTX 4090 (FPS) |
RTX 5090 (FPS) |
Peningkatan |
---|---|---|---|---|
Cyberpunk 2077 (RT Ultra + DLSS 3) |
4K |
98 |
153 |
+56% |
Red Dead Redemption 2 (Ultra) |
4K |
126 |
198 |
+57% |
Microsoft Flight Simulator (Ultra) |
4K |
89 |
145 |
+63% |
Dan ini bukan cuma angka di kertas. Waktu loading lebih singkat, frame pacing lebih mulus, dan penggunaan DLSS 4.0 bikin semuanya terlihat hidup.
Serius, ini seperti membuka mata ke dunia game baru.
Baca Juga: Review Lengkap RTX 5060: Performa Gaming & Benchmark
DLSS 4.0: Rahasia di Balik Ledakan FPS
Oke, kamu mungkin bertanya: “Kenapa peningkatan performanya bisa sedahsyat itu?” Jawabannya dua kata: DLSS 4.0.
Deep Learning Super Sampling (DLSS) versi keempat ini bukan cuma enhanced, ini seperti punya cheat code bawaan.
Berikut adalah beberapa poin utama yang menjelaskan mengapa DLSS 4 lebih dari sekadar “enhanced”:
1. Multi Frame Generation (MFG): Ini adalah fitur paling menonjol di DLSS 4, terutama bagi pengguna GPU GeForce RTX 50 Series. Alih-alih hanya menghasilkan satu frame tambahan seperti DLSS 3, DLSS 4 dengan Multi Frame Generation mampu menghasilkan hingga tiga frame tambahan untuk setiap frame yang dirender secara tradisional. Ini dapat melipatgandakan kinerja hingga 8 kali lipat dibandingkan rendering tradisional, membuka kemungkinan bermain game 4K pada 240 FPS dengan ray tracing penuh aktif pada GPU kelas atas.
2. Model AI Transformer Baru: DLSS Super Resolution, Ray Reconstruction, dan DLAA kini ditenagai oleh model AI “transformer” yang jauh lebih canggih, mirip dengan arsitektur yang digunakan pada model AI mutakhir seperti ChatGPT dan Gemini. Model transformer ini menggantikan Convolutional Neural Networks (CNN) yang digunakan sebelumnya, memberikan peningkatan signifikan dalam kualitas gambar: * Peningkatan Stabilitas Temporal: Mengurangi “ghosting” dan “smearing” (efek buram) pada objek bergerak. * Detail Lebih Tajam dalam Gerakan: Menjaga detail objek yang bergerak dengan lebih baik. * Kualitas Tekstur Lebih Baik: Mempertahankan detail tekstur yang lebih tinggi dan mengurangi efek blur yang sering dikaitkan dengan anti-aliasing temporal (TAA). * Peningkatan Ray Reconstruction: Mengurangi noise dan flickering pada adegan dengan pencahayaan kompleks dan ray tracing, membuat visual lebih bersih dan tajam.
3. Peningkatan pada Fitur DLSS yang Ada: Selain MFG dan model transformer baru, DLSS 4 juga menghadirkan peningkatan pada fitur-fitur DLSS yang sudah ada: * DLSS Frame Generation (untuk RTX 40 Series dan 50 Series): Meskipun Multi Frame Generation eksklusif untuk RTX 50 Series, Frame Generation di RTX 40 Series juga mendapatkan peningkatan kinerja dan pengurangan penggunaan VRAM. * DLSS Super Resolution, Ray Reconstruction, dan DLAA: Semua GPU GeForce RTX (mulai dari RTX 20 Series) mendapatkan manfaat dari model AI transformer yang baru, yang meningkatkan kualitas gambar secara keseluruhan.
4. NVIDIA App dan Fitur Override: Aplikasi NVIDIA yang baru memungkinkan pengguna untuk mengaktifkan DLSS 4 (termasuk Multi Frame Generation jika didukung) di game-game yang belum memiliki dukungan DLSS 4 secara native melalui fitur “DLSS override”. Ini memperluas jangkauan DLSS 4 ke lebih banyak game.
5. Pengurangan Latensi dengan NVIDIA Reflex 2: DLSS 4 bekerja sama dengan NVIDIA Reflex 2, yang semakin mengurangi latensi input. Ini sangat penting untuk gameplay yang responsif, terutama dalam game kompetitif.
Secara keseluruhan, DLSS 4 adalah evolusi besar dalam teknologi rendering berbasis AI, tidak hanya meningkatkan performa secara drastis melalui Multi Frame Generation, tetapi juga secara signifikan memperbaiki kualitas gambar, mengurangi artefak, dan memberikan pengalaman bermain game yang lebih imersif dan responsif. Ini menunjukkan komitmen NVIDIA untuk terus mendorong batas-batas grafis gaming dengan memanfaatkan kekuatan AI.
Selain itu, Anda bisa membayangkan ketika kamu main game 4K tapi GPU hanya merender di 1080p, lalu sisanya di-upscale dengan AIdan hasilnya malah lebih tajam dari native 4K.
Contohnya di game seperti Alan Wake 2 atau Hogwarts Legacy, kamu bisa nyalakan semua efek ray tracing, aktifkan DLSS Frame Generation, dan boom: dari 60 FPS ke 120 FPS dalam sekejap mata.
Bahkan, DLSS 4 bisa memprediksi frame berikutnya secara cerdas, membuat gameplay terasa ultra mulus tanpa tearing atau ghosting.
Masih belum puas? RTX 5090 juga punya dedicated AI cores yang ditingkatkan, membuat proses ini 2x lebih cepat dari DLSS 3.5.
Artinya? Main sambil multitasking pun tidak masalah. Streaming, rendering, sambil open tab YouTube 30 biji?
Konsumsi Daya: Makin Ganas, Tapi Masih Waras?
Mari kita bahas si “gajah di ruang tamu”: power consumption.
Dengan performa yang menggila, tentu RTX 5090 membutuhkan tenaga ekstra. Tapi… seberapa banyak sih?
Well, RTX 5090 mengonsumsi sekitar 600 watt saat load penuh.
Sedikit. Tapi ingat, performanya juga setara dua kartu RTX 4080 disatukan. Jadi secara efisiensi per watt, ini justru meningkat.
Dan jangan khawatir. Berkat penggunaan arsitektur Lovelace Next dan proses fabrikasi 3nm TSMC, efisiensinya jauh lebih baik dibanding generasi sebelumnya.
Tidak ada lagi suhu mendidih seperti zaman RTX 3090 yang bisa bikin kamu masak mie instan di heatsink.
Tentu saja, kamu butuh PSU minimal 1000W, dan sistem pendingin yang serius. T
Konsumsi Daya dan Pendinginan: Realitas GPU High-End
- PSU 1000W+ Bukan Sekadar Rekomendasi, tapi Keharusan: Kartu grafis kelas atas dari NVIDIA (dan juga AMD) sudah lama mengonsumsi daya besar. Dengan adopsi arsitektur baru, Tensor Cores generasi kelima yang lebih bertenaga, dan peningkatan signifikan pada kemampuan AI untuk fitur seperti Multi Frame Generation, konsumsi daya puncak (TBP/TGP – Total Board Power/Total Graphics Power) dari GPU-GPU ini diprediksi akan jauh di atas 450W, bahkan bisa mencapai 600-800W untuk model teratas.
PSU 1000W atau bahkan 1200W bukan lagi hanya untuk overclocking ekstrem, tetapi akan menjadi kebutuhan dasar untuk memastikan stabilitas sistem, apalagi jika kamu juga menggunakan prosesor high-end yang juga haus daya. Jangan sampai power supply jadi bottleneck atau bahkan gagal karena tidak mampu menyediakan daya yang cukup. - Sistem Pendingin “Serius”: Dengan konsumsi daya sebesar itu, panas yang dihasilkan pun akan sangat masif. Sistem pendingin stok (bawaan kartu) mungkin tidak akan cukup, apalagi untuk sesi gaming yang panjang. Ini artinya:
-
- Pendingin Udara Besar: Kartu grafis sendiri mungkin akan hadir dengan pendingin udara yang sangat besar, memakan 3-4 slot PCIe.
- Pendingin Cair (Liquid Cooling): Banyak pengguna enthusiast mungkin akan beralih ke solusi liquid cooling (AIO atau custom loop) untuk GPU mereka demi menjaga suhu tetap optimal dan mendapatkan boost clock yang lebih stabil.
- Sirkulasi Udara Casing yang Optimal: Tidak hanya kartu grafisnya, tetapi seluruh sirkulasi udara di dalam casing juga harus sangat baik. Ini berarti casing dengan banyak fan atau bahkan solusi open-air case menjadi pertimbangan serius.
Investasi Gaming Rig Premium
Analogi “beli kartu seharga motor” memang sangat pas. Jika seseorang sudah rela mengeluarkan puluhan juta untuk kartu grafis saja, maka investasi tambahan untuk PSU berkualitas tinggi, sistem pendingin yang mumpuni (entah itu custom liquid loop atau AIO premium), dan casing dengan airflow optimal sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari total biaya.
Pada dasarnya, membangun gaming rig dengan GPU flagship modern bukan lagi sekadar merakit komponen, melainkan menciptakan sebuah ekosistem yang mampu menangani performa ekstrem dan panas yang dihasilkan.
Lagipula, apa gunanya punya kartu grafis termahal kalau performanya throttling karena kepanasan atau sistem sering crash karena kekurangan daya, bukan?
VR, AI, dan Masa Depan Gaming
RTX 5090 bukan cuma untuk gaming. Nope. Ini adalah kartu masa depan. Kamu suka VR?
Kartu ini makan semua headset VR high-end mentah-mentah. Quest 3 Pro, Varjo XR-4, Pimax Crystal—semuanya jalan lancar, tanpa pusing kepala karena lag.
Dan buat kamu yang main di ranah AI atau content creation: RTX 5090 adalah monster.
- Rendering Blender? 45% lebih cepat dari RTX 4090.
- Training model ML? 2x lebih cepat untuk model LLM kecil-menengah.
- Video editing di 8K? Santai. Real-time preview tanpa render ulang? Bisa.
Bahkan gamer biasa akan merasakan manfaat dari AI processing ini.
Misalnya, fitur baru seperti AI NPC Dialogue System di beberapa game Unreal Engine 5, yang memungkinkan interaksi NPC yang benar-benar masuk akal.
Semua itu terjadi karena kekuatan AI processing RTX 5090.
Harga Fantastis RTX 5090, Tapi Worth It?
Nah, sekarang bagian paling kontroversial: harga.
RTX 5090 dirilis dengan harga mulai Rp40.814.000 sementara RTX 5080 mulai Rp20.397.000.
Perbedaan harga rekomendasi resmi dari NVIDIA dengan yang ada di pasaran jadi hal yang sudah bisa diprediksi.
Yap, harga yang bikin kantong kering seketika. Tapi apakah sebanding?
Kalau kamu seorang:
- Gamer kompetitif
- Streamer full-time
- 3D artist
- Developer game
- Content creator profesional
Maka jawabannya: YA, SANGAT WORTH IT. Bayangkan kamu bisa render proyek Blender setengah waktu, atau stream tanpa gangguan, atau main game berat seperti Star Citizen tanpa frame drop.
Waktu adalah uang, dan kartu ini menghemat waktu banyak.
Tapi kalau kamu cuma main Minecraft dan Valorant? Hm… mending beli RTX 4070 Ti dan sisanya buat beli camilan, deh.
Kapan Harus Upgrade RTX 5090?
Oke, kamu mungkin sudah punya RTX 3090 atau 4090. Haruskah langsung lompat ke 5090?
Pertimbangkan ini:
- Kalau kamu main di resolusi 1440p dan 60Hz: Tahan dulu.
- Kalau kamu main di 4K 144Hz dan merasa nge-lag di game AAA: Go for it.
- Kalau kamu kerja profesional di bidang grafis atau AI: Upgrade sekarang juga.
RTX 5090 bukan hanya soal performa. Ini juga soal future-proofing.
Dengan kartu ini, kamu aman minimal untuk 5 tahun ke depan. Atau, setidaknya sampai RTX 6090 datang dan bikin kita ngiler lagi. Yeah, siklusnya memang begitu.
Intinya, RTX 5090 bukan main-main. Ini adalah GPU paling kuat yang pernah dibuat untuk publik.
Benchmark RTX 5090 menunjukkan peningkatan performa yang mencengangkan di hampir semua aspek.
Tapi seperti halnya kekuatan besar, ada tanggung jawab (dan tagihan listrik) besar yang menyertainya.
Kalau kamu haus performa maksimal dan tak mau kompromi, ini GPU untukmu.
Tapi kalau kamu lebih ke casual gaming atau value-oriented, RTX 4080 atau bahkan 4070 Ti masih sangat cukup.
Intinya? RTX 5090 itu seperti supercar. Kamu nggak harus punya. Tapi kalau kamu bisa punya? Wah, dunia gaming kamu tidak akan pernah sama lagi.
FAQ
1. Apakah RTX 5090 cocok untuk pemula?
Tidak juga. GPU ini overkill untuk gamer pemula atau mereka yang hanya bermain game ringan. Lebih cocok untuk profesional atau enthusiast yang butuh performa ekstrem.
2. Berapa suhu rata-rata RTX 5090 saat gaming?
Sekitar 65-75°C pada beban penuh dengan sistem pendingin standar. Dengan liquid cooling, bisa lebih dingin.
3. Apakah RTX 5090 worth it untuk content creator?
Sangat worth it. GPU ini bisa memangkas waktu render, mempercepat editing 8K, dan mendukung berbagai tool AI terbaru.
4. Butuh PSU berapa watt untuk RTX 5090?
Disarankan minimal 1000W, terutama jika kamu menggunakan CPU high-end juga. Jangan lupa, PSU harus berkualitas.
5. Apakah DLSS 4 hanya tersedia di RTX 5090?
Untuk saat ini, ya. DLSS 4 menggunakan fitur hardware eksklusif yang hanya ada di RTX 5090 (dan mungkin nanti di 5080 ke atas).
6. Bagaimana perbandingan RTX 5090 vs RTX 4090?
RTX 5090 unggul 50-65% di berbagai benchmark dan lebih efisien secara daya. Tapi juga jauh lebih mahal.
7. Kapan RTX 5090 akan tersedia di Indonesia?
Biasanya sekitar 1-2 bulan setelah perilisan global. Tapi siap-siap rebutan ya, stok awal pasti cepat habis!
8. Apakah RTX 5090 mendukung ray tracing generasi terbaru?
Tentu. Bahkan performa ray tracing-nya dua kali lebih baik dari RTX 4090. Efek cahaya dan bayangan makin realistis.
9. Bisa dipasang di casing mini ITX?
Hati-hati. Panjang RTX 5090 lebih dari 33 cm. Pastikan casing kamu muat, dan airflow-nya juga harus optimal.